Jumat, 05 Agustus 2011

6 Tradisi Unik menyambut Ramadhan

Bagi umat Islam seantero dunia, bulan Ramadhan adalah bulan yang sangat ditunggu-tunggu. Bagaimana tidak, di dalam bulan ini Allah menjanjikan begitu banyak pahala, dan ampunan bagi umatnya. Banyak hal dipersiapkan oleh umat Islam menyambut datangnya bulan ramadhan. Kebanyakan adalah menyiapkan fisik dan mental mereka dalam menjalankan ibadah puasa dan tarwih yang akan dilaksanakan sebulan penuh.

Tahukah anda bahwa ada banyak kebiasan unik masyarakat dalam menyambut ramadhan, dimanasetiap daerha punya tradisi unik tersendiri, nah di bawah ini adalah empat tradisi unik menyambut ramadhan.

1. Dugderan

Tradisi "Dugderan" ini berasal dari kota Semarang, Jawa Tengah. Nama "Dugderan" sendiri berasal dari kata "Dug" dan "Der". Kata Dug diambil dari suara dari bedug masjid yang ditabuh berkali-kali sebagai tanda datangnya awal bulan Ramadhan. Sedangkan kata "Der" sendiri berasal dari suara dentuman meriam yang disulutkan bersamaan dengan tabuhan bedug.

2. Padusa

Lain daerah pasti lain pula tradisinya, masyarakat di Klaten, Boyolali, Salatiga dan Yogyakarta biasa melakukan upacara berendam atau mandi di sumur-sumur atau sumber mata air ditempat-tempat kramat. Tradisi ini disebut "Padusa" yang bermakna agar jiwa dan raga seseorang yang akan melakukan ibadah puasa bersih secara lahir dan batin.

3. Meugang

Berbeda dengan lainnya, di Nangroe Aceh Darussalam (NAD) atau yang akrab disebut dengan kota "Serambi Mekah", warganya menyambut datangnya bulan suci Ramadhan dengan menyembelih kambing atau kerbau. Tradisi ini disebut "Meugang", konon kabarnya tradisi "Meugang" sudah ada sejak tahun 1400 Masehi, atau sejak jaman raja-raja Aceh.

Tradisi "meugang" merupakan kegiatan kekeluargaan. Pada hari itu, semua keluarga dekat berkumpul di rumah orangtua sambil menikmati masakan daging yang disediakan. Anak cucu menyisihkan waktu untuk pulang ke rumah orangtua atau mertua di hari 'meugang' seperti ini

4. Balimau

Sebagian besar masyarakat padang menyambut datangnya ramadhan dengan melakukan acara "BALIMAU". Balimau yang dalam bahasa Minang berarti mandi dengan disertai keramas merupakan salah satu tradisi yang selalu hadir mewarnai datangnya bulan puasa.

Sebagian besar masyarakat terutama kaum muda-mudi melakukan tradisi ini dengan mandi di pemandian umum, sungai dan danau. Semua berbaur, baik muda maupun mudi, dewasa maupun anak-anak. Salah satu tempat BALIMAU yang paling ramai dikunjungi masyarakat di kota Padang adalah kawasan pemandian Lubuk Minturun

5. Jalur Pacu

Di Kabupaten Kuantan Singingi, Riau, masyarakatnya memiliki tradisi yang mirip dengan lomba dayung. Tradisi "Jalur Pacu" ini digelar di sungai-sungai di Riau dengan menggunakan perahu tradisional, seluruh masyarakat akan tumpah ruah jadi satu menyambut acara tersebut.

6. Nyorog

Di Betawi, tradisi "Nyorog" atau membagi-bagikan bingkisan makanan kepada anggota keluarga yang lebih tua, seperti Bapak/Ibu, Mertua, Paman, Kakek/Nenek, menjadi sebuah kebiasan yang sejak lama dilakukan sebelum datangnya bulan Ramadhan. Meski istilah Nyorognya sudah mulai menghilang, namun kebiasan mengirim bingkisan sampai sekarang masih ada di dalam masyarakat Betawi. Bingkisan tersebut biasanya berisi bahan makanan mentah, ada juga yang berisi daging kerbau, ikan bandeng, kopi, susu, gula, sirup, dan lainnya.

Jadwal Imsakiyah 1432 H

10 Kebiasan Buruk di Bulan Ramadhan

Meski Ramadhan bulan adalah bulan ampunan, untuk menyambut bulan suci Ramadhan yang kini ‘menyapa’ kita, di bawah ini kami sarikan 16 kekeliruan umum yang sering dialami umat Islam selama Ramadhan

Hanya orang yang tidak tahu dan enggan saja yang tidak segera bergegas menyambut bulan suci ini dalam arti yang sebenarnya, lahir maupun batin. “Berapa banyak orang yang berpuasa (tapi) tak memperoleh apa-apa dari puasanya selain rasa lapar dan dahaga belaka”. (HR. Ibnu Majah & Nasa’i)

Namun, setiap kali usai kita menunaikan ibadah shiyam, nampaknya terasa ada saja yang kurang sempurna dalam pelaksanaannya, semoga poin-poin kesalahan yang acap kali masih terulang dan menghinggapi sebagian besar umat ini dapat memberi kita arahan dan panduan agar puasa kita tahun ini, lebih paripurna dan bermakna.

1. Merasa sedih, malas, loyo dan tak bergairah menyambut bulan suci Ramadhan

Acapkali perasaan malas segera menyergap mereka yang enggan menahan rasa payah dan penat selama berpuasa. Mereka berasumsi bahwa puasa identik dengan istirahat, break dan aktifitas-aktifitas non-produktif lainnya, sehingga ini berefek pada produktifitas kerja yang cenderung menurun. Padahal puasa mendidik kita untuk mampu lebih survive dan lebih memiliki daya tahan yang kuat. Sejarah mencatat bahwa kemenangan-kemenangan besar dalam futuhaat (pembebasan wilayah yang disertai dengan peperangan) yang dilancarkan oleh Rasul dan para sahabat, terjadi di tengah bulan Ramadhan.

Semoga ini menjadi motivator bagi kita semua, agar tidak bermental loyo & malas dan tidak berlindung di balik kata “Aku sedang puasa”.

2. Berpuasa tapi enggan melaksanakan shalat fardhu lima waktu

Ini penyakit yang --diakui atau tidak-- menghinggapi sebagian umat Islam, mereka mengira bahwa Ramadhan cukup dijalani dengan puasa semata, tanpa mau repot mengiringinya dengan ibadah shalat fardhu. Padahal shalat dan puasa termasuk rangkaian kumulatif (rangkaian yang tak terpisah/satu paket) rukun Islam, sehingga konsekwensinya, bila salah satunya dilalaikan, maka akan berakibat gugurnya predikat “Muslim” dari dirinya.

3. Berlebih-lebihan dan boros dalam menyiapkan dan menyantap hidangan berbuka serta sahur

Ini biasanya menimpa sebagian umat yang tak kunjung dewasa dalam menyikapi puasa Ramadhan, kendati telah berpuluh-puluh kali mereka melakoni bulan puasa tetapi tetap saja paradigma mereka tentang ibadah puasa tak kunjung berubah. Dalam benak mereka, saat berbuka adalah saat “balas dendam” atas segala keterkekangan yang melilit mereka sepanjang + 12 jam sebelumnya, tingkah mereka tak ubahnya anak berusia 8-10 tahun yang baru belajar puasa kemarin sore.

4. Berpuasa tapi juga melakukan ma’siat

Asal makna berpuasa bermakna menahan diri dari segala aktifitas, dalam Islam, ibadah puasa membatasi kita bukan hanya dari aktifitas yang diharamkan di luar Ramadhan, bahkan puasa Ramadhan juga membatasi kita dari hal-hal yang halal di luar Ramadhan, seperti; Makan, minum, berhubungan suami-istri di siang hari.
Kesimpulannya, jika yang halal saja kita dibatasi, sudah barang tentu hal yang haram, jelas lebih dilarang.
Sehingga dengan masa training selama sebulan ini akan mendidik kita menahan pandangan liar kita, menahan lisan yang tak jarang lepas kontrol, dsb.
“Barang siapa yang belum mampu meninggalkan perkataan dosa (dusta, ghibah, namimah dll.) dan perbuatan dosa, maka Allah tak membutuhkan puasanya (pahala puasanya tertolak).

5. Sibuk makan sahur sehingga melalaikan shalat shubuh, sibuk berbuka sehingga melupakan shalat maghrib

Para pelaku poin ini biasanya derivasi dari pelaku poin 3, mengapa ? Sebab cara pandang mereka terhadap puasa tak lebih dari ; “Agar badan saya tetap fit dan kuat selama puasa, maka saya harus makan banyak, minum banyak, tidur banyak sehingga saya tak loyo”. Kecenderungan terhadap hak-hak badan yang over (berlebihan).

6. Menghabiskan waktu siang hari puasa dengan tidur berlebihan

Barangkali ini adalah akibat dari pemahaman yang kurang tepat dari sebuah hadits Rasul yang berbunyi “Tidurnya orang yang berpuasa adalah ibadah” Memang selintas prilaku tidur di siang hari adalah sah dengan pedoman hadits diatas, namun tidur yang bagaimana yang dimaksud oleh hadits diatas? Tentu bukan sekedar tidur yang ditujukan untuk sekedar menghabiskan waktu, menunggu waktu ifthar (berbuka) atau sekedar bermalas-malasan, sehingga tak heran bila sebagian -besar- umat ini bermental loyo saat berpuasa Ramadhan.

Lebih tepat bila hadits diatas difahami dengan; Aktifitas tidur ditengah puasa yang berpahala ibadah adalah bila ;

Tidur proporsional tersebut adalah akibat dari letih dan payahnya fisik kita setelah beraktifitas; Mencari rezeki yang halal, beribadah secara khusyu’ dsb.

Tidur proporsional tersebut diniatkan untuk persiapan qiyamullail (menghidupkan saat malam hari dengan ibadah)

Tidur itu diniatkan untuk menghindari aktifitas yang –bila tidak tidur- dikhawatirkan akan melanggar rambu-rambu ibadah Ramadhan, semisal ghibah (menggunjing), menonton acara-acara yang tidak bermanfaat, jalan-jalan untuk cuci mata dsb.

Pemahaman hadits diatas nyaris sama dengan pemahaman hadits yang menyatakan bahwa bau mulut orang yang berpuasa lebih harum daripada minyak misk (wangi) disisi Allah, bila difahami selintas maka akan menghasilkan pengamalan hadits yang tidak proporsional, seseorang akan meninggalkan aktifitas gosok gigi dan kebersihan mulutnya sepanjang 29 hari karena ingin tercium bau wangi dari mulutnya, faktanya bau mulut orang yang berpuasa tetap saja akan tercium kurang sedap karena faktor-faktor alamiyah, adapun bau harum tersebut adalah benar adanya secara maknawi tetapi bukan secara lahiriyah, secara fiqh pun, bersiwak atau gosok gigi saat puasa adalah mubah (diperbolehkan)

7. Meninggalkan shalat tarwih tanpa udzur/halangan

Benar bahwa shalat tarawih adalah sunnah tetapi bila dikaji secara lebih seksama niscaya kita akan dapatkan bahwa berpuasa Ramadhan minus shalat tarawih adalah suatu hal yang disayangkan, mengingat amalan sunnah di bulan ini diganjar sama dengan amalan wajib.

8. Masih sering meninggalkan shalat fardhu 5 waktu secara berjama’ah tanpa udzur/halangan ( terutama untuk laki-laki muslim )

Hukum shalat fardhu secara berjama’ah di masjid di kalangan para fuqaha’ adalah fardhu kifayah, bahkan ada yang berpendapat bahwa hukumnya adalah fardhu ‘ain, berdasarkan hadits Rasulullah SAW yang mengisahkan bahwa beliau rasanya ingin membakar rumah kaum Muslimin yang tidak shalat berjama’ah di masjid, sebagai sebuah ungkapan atas kekecewaan beliau yang dalam atas kengganan umatnya pergi ke masjid.

9. Bersemangat dan sibuk beribadah sunnah selama Ramadhan tetapi setelah Ramadhan berlalu, shalat fardhu lima waktu masih tetap saja dilalaikan

Ini pun contoh dari orang yang tertipu dengan Ramadhan, hanya sedikit lebih berat dibanding poin-poin diatas. Karena mereka Hanya beribadah di bulan Ramadhan, itupun yang sunnah-sunnah saja, semisal shalat tarawih, dan setelah Ramadhan berlalu, berlalu pula ibadah shalat fardhunya.

10. Lebih sibuk memikirkan persiapan hari raya daripada amalan puasa

Mereka lebih sibuk apa yang dipakai di hari raya dibanding memikirkan apakah puasanya pada tahun ini diterima oleh Allah Ta’aala atau tidak Orang-orang yang biasanya mengalami poin-poin nomor 14, 15 dan 16 adalah orang-orang yang tertipu oleh “fatamorgana Ramadhan”, betapa tidak ? Pada hari-hari puncak Ramadhan, mereka malah menyibukkan diri mereka dan keluarganya dengan belanja ini-itu, substansi puasa yang bermakna menahan diri, justru membongkar jati diri mereka yang sebenarnya, pribadi-pribadi “produk Ramadhan” yang nampak begitu konsumtif, memborong apa saja yang mereka mampu beli. Tak terasa ratusan ribu hingga jutaan rupiah mengalir begitu saja, padahal di luar Ramadhan, belum tentu mereka lakukan. Semoga sentilan yang menyatakan bahwa orang Islam tidak konsisten dengan agamanya, karena di bulan Ramadhan yang seharusnya bersemangat menahan diri dan berbagi, ternyata malah memupuk semangat konsumerisme dan cenderung boros, dapat menggugah kita dari “fatamorgana Ramadhan”.

Semoga Allah menganugerahi kita dengan rahmat-Nya, sehingga mampu menghindari kesalahan-kesalahan yang kerap kali menghinggapi mayoritas umat ini, amin. Hanya dengan keikhlasan, perenungan dan napak tilas Rasul, insya Allah kita mampu meng-up grade (naik kelas) puasa kita, wallaahu a’lam bis shawaab.

Kamis, 03 Februari 2011

PEDULI LINGKUNGAN

PERAN REMAJA DALAM UPAYA PELESTARIAN LINGKUNGAN
Remaja adalah sosok orang yang memiliki usia masih tergolong sangat muda serta mempunyai masa depan yang masih panjang. Sebuah usia yang potensial dalam membangun dan menjaga lingkungan hidup yang kini semakin rusak. Dengan usia yang masih muda tersebut, sebenarnya penglibatan remaja dalam menjaga kelestarian alam dan lingkungan hidup sangatlah ideal. Oleh karena itu perlu disadari dan menjadi catatan bersama bahwa penglibatan remaja dalam melestarikan alam sejak masa remaja sangatlah penting dan sangat besar pengaruhnya bagi perkembangan lingkungan, sekarang dan yang akan datang.
Agar remaja bisa terlibat aktif dalam menjaga kelestarian alam dan lingkungan yang baik, remaja harus dibekali secara cukup tentang pengetahuan, kesadaran dan ketrampilan tentang bagaimana menjaga kelesatrian alam. Bila ini dilakukan sejak dini, kita yakin masa depan lingkungan dan kondisi alam bisa lebih baik ke depan.. Usianya yang masih sangat muda dapat memberikan suatu contoh yang baik dalam upaya penjagaan kebersihan dan kelestarian lingkungan. Dengan memulai dari suatu hal yang paling kecil, seperti membuang sampah pada tempatnya. Hal ini akan menciptakan lingkungan yang bersih. Apabila setiap remaja memiliki kesadaran diri dan rasa tanggung jawab pribadi untuk menjaga kebersihan lingkungan, kita yakin bahwa lingkungan hidup kita akan baik.
Banyak cara yang bisa ditempuh. Salah satunya dengan melibatkan remaja dalam kegiatan Bakti Sosial (BakSos) dari desa ke desa. Melibatkan remaja dalam kegiatan sosialisasi tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan. Mulai dari langkah-langkah untuk menjaga kebersihan, tata cara pelestarian serta manfaat-manfaat dari lingkungan yang bersih.
Para remaja yang memiliki kepedulian akan kebersihan dan kelestarian lingkungan, selalu berusaha menjaga dan merawat lingkungan sekitarnya. Namun satu hal yang sangat disayangkan pengaruh kebiasaan yang sudah membudaya di lingkungan sosial kita, membuat remaja enggan melakukan hal-hal kecil. Melibatkan remaja dalam mengelola sampah sebenarnya bisa menjadi contoh yang baik. Bila sejak remaja cerdas dalam mengelola sampah dan limbah, maka lingkungan hidup kita akan bisa lebih baik.
Remaja sangat perlu dibekali dengan sikap kreatif dalam mengelola lingkungan. Sebab remaja yang kreatif akan bisa mengelola sampah dan limbah menjadi berkah. Adapun remaja yang memiliki kreatifitas tinggi, dapat memanfaatkan sampah yang dianggap sebagai limbah serta pencemaran lingkungan itu menjadi suatu produk yang bermutu dan berguna atau bermanfaat bagi orang lain. Melalui proses pengolahan dan proses produksi dengan menggunakan keterampilan dan mempoles sampah menjadi suatu keunikan akan memiliki nilai jual yang tinggi. Namun saat ini pernahkah terpikirkan oleh kita bahwa sampah sekalipun bisa menghasilkan rupiah?
Kiranya untuk dapat melaksanakan semua kegiatan dalam upaya pelestarian lingkungan itu ada tiga hal yang menjadi catatan untuk kita semua, yakni 3D - Dimulai dari yang kecil, Dimulai dari diri sendiri, Dimulai dari sekarang -.(mosafu-smasa)

Senin, 20 Desember 2010

Ciri-ciri anak Jenius




Kata jenius berasal dari bahasa Yunani dan bahasa Latin yang berarti memperanakkan, dilahirkan atau dijadikan. Kata ini juga diartikan meriah, memeriahkan, riang gembira dan membantu pertumbuhan. Dalam pandangan pendidikan kata jenius berarti “melahirkan kegembiraan dalam belajar”. Bagi Thomas Amstrong kejeniusan anak akan muncul bila ia mengalami kegembiraan dalam belajar, mengalami kegembiraan dengan kemajuan dan pertumbuhan yang mereka alami. Inilah arti jenius menurut pandangan Thomas Amstrong yang dikatakannya lebih mendekati teori-teori kecerdasan yang berkembang pada masa sekarang.
Ciri-ciri Jenius
Berdasarkan arti jenius diatas Thomas Amstrong mengenalkan 12 ciri-ciri dasar kejeniusan seseorang. Seseorang dikatakan jenius bila memiliki : rasa ingin tahu yang besar, jenaka, imajinatif, kreatif, rasa takjub, bijaksana, penuh daya cipta, penuh vitalitas, peka, flexibel, humoris dan gembira. Dalam masyarakat hanya terdapat dua kelompok manusia yang cenderung memiliki sebagian besar ciri-ciri di atas. Kelompok yang pertama adalah orang-orang sukses dalam berbagai bidang kehidupan. Mereka antara lain para ilmuwan terkemuka, negarawan, budayawan ternama dan para pemimpin dunia usaha. Kelompok yang kedua adalah anak-anak. Sebagian besar ciri-ciri dasar jenius di atas terdapat dalam diri anak-anak. Anak-anak pada usia pra sekolah dan anak-anak TK adalah pribadi yang penuh vitalitas, tidak mau diam, gembira, suka bermain, penuh rasa ingin tahu, penuh rasa takjub, kreatif mau mencoba segala sesuatu dan jenaka.aya.

Tips Dan Trik Cara Belajar

Belajar merupakan hal yang wajib dilakukan oleh para pelajar dan mahasiswa. Belajar pada umumnya dilakukan di sekolah ketika jam pelajaran berlangsung dibimbing oleh Bapak atau Ibu Guru. Belajar yang baik juga dilakukan di rumah baik dengan maupun tanpa pr / pekerjaan rumah. Belajar yang dilakukan secara terburu-buru akibat dikejar-kejar waktu memiliki dampak yang tidak baik.

Berikut ini adalah tips dan triks yang dapat menjadi masukan berharga dalam mempersiapkan diri dalam menghadapi ulangan atau ujian :

1. Belajar Kelompok
Belajar kelompok dapat menjadi kegiatan belajar menjadi lebih menyenangkan karena ditemani oleh teman dan berada di rumah sendiri sehingga dapat lebih santai. Namun sebaiknya tetap didampingi oleh orang dewasa seperti kakak, paman, bibi atau orang tua agar belajar tidak berubah menjadi bermain. Belajar kelompok ada baiknya mengajak teman yang pandai dan rajin belajar agar yang tidak pandai jadi ketularan pintar. Dalam belajar kelompok kegiatannya adalah membahas pelajaran yang belum dipahami oleh semua atau sebagian kelompok belajar baik yang sudah dijelaskan guru maupun belum dijelaskan guru.

2. Rajin Membuat Catatan Intisari Pelajaran
Bagian-bagian penting dari pelajaran sebaiknya dibuat catatan di kertas atau buku kecil yang dapat dibawa kemana-mana sehingga dapat dibaca di mana pun kita berada. Namun catatan tersebut jangan dijadikan media mencontek karena dapat merugikan kita sendiri.

3. Membuat Perencanaan Yang Baik
Untuk mencapai suatu tujuan biasanya diiringi oleh rencana yang baik. Oleh karena itu ada baiknya kita membuat rencana belajar dan rencana pencapaian nilai untuk mengetahui apakah kegiatan belajar yang kita lakukan telah maksimal atau perlu ditingkatkan. Sesuaikan target pencapaian dengan kemampuan yang kita miliki. Jangan menargetkan yang yang nomor satu jika saat ini kita masih di luar 10 besar di kelas. Buat rencana belajar yang diprioritaskan pada mata pelajaran yang lemah. Buatlah jadwal belajar yang baik.

4. Disiplin Dalam Belajar
Apabila kita telah membuat jadwal belajar maka harus dijalankan dengan baik. Contohnya seperti belajar tepat waktu dan serius tidak sambil main-main dengan konsentrasi penuh. Jika waktu makan, mandi, ibadah, dan sebagainya telah tiba maka jangan ditunda-tunda lagi. Lanjutkan belajar setelah melakukan kegiatan tersebut jika waktu belajar belum usai. Bermain dengan teman atau game dapat merusak konsentrasi belajar. Sebaiknya kegiatan bermain juga dijadwalkan dengan waktu yang cukup panjang namun tidak melelahkan jika dilakukan sebelum waktu belajar. Jika bermain video game sebaiknya pilih game yang mendidik dan tidak menimbulkan rasa penasaran yang tinggi ataupun rasa kekesalan yang tinggi jika kalah.

5. Menjadi Aktif Bertanya dan Ditanya
Jika ada hal yang belum jelas, maka tanyakan kepada guru, teman atau orang tua. Jika kita bertanya biasanya kita akan ingat jawabannya. Jika bertanya, bertanyalah secukupnya dan jangan bersifat menguji orang yang kita tanya. Tawarkanlah pada teman untuk bertanya kepada kita hal-hal yang belum dia pahami. Semakin banyak ditanya maka kita dapat semakin ingat dengan jawaban dan apabila kita juga tidak tahu jawaban yang benar, maka kita dapat membahasnya bersama-sama dengan teman. Selain itu

6. Belajar Dengan Serius dan Tekun
Ketika belajar di kelas dengarkan dan catat apa yang guru jelaskan. Catat yang penting karena bisa saja hal tersebut tidak ada di buku dan nanti akan keluar saat ulangan atau ujian. Ketika waktu luang baca kembali catatan yang telah dibuat tadi dan hapalkan sambil dimengerti. Jika kita sudah merasa mantap dengan suatu pelajaran maka ujilah diri sendiri dengan soal-soal. Setelah soal dikerjakan periksa jawaban dengan kunci jawaban. Pelajari kembali soal-soal yang salah dijawab.

7. Hindari Belajar Berlebihan
Jika waktu ujian atau ulangan sudah dekat biasanya kita akan panik jika belum siap. Jalan pintas yang sering dilakukan oleh pelajar yang belum siap adalah dengan belajar hingga larut malam / begadang atau membuat contekan. Sebaiknya ketika akan ujian tetap tidur tepat waktu karena jika bergadang semalaman akan membawa dampak yang buruk bagi kesehatan, terutama bagi anak-anak.

8. Jujur Dalam Mengerjakan Ulangan Dan Ujian
Hindari mencontek ketika sedang mengerjakan soal ulangan atau ujian. Mencontek dapat membuat sifat kita curang dan pembohong. Kebohongan bagaimanapun juga tidak dapat ditutup-tutupi terus-menerus dan cenderung untuk melakukan kebohongan selanjutnya untuk menutupi kebohongan selanjutnya. Anggaplah dengan nyontek pasti akan ketahuan guru dan memiliki masa depan sebagai penjahat apabila kita melakukan kecurangan.

Sumber : organisasi.org

Jadi Pintar itu Mudah!

Masyarakat kita, terutama para pelajar, sering mengeluh bahwa jadi orang pintar itu sulit. Mereka bilang, kalau jadi orang pintar itu harus rajin, sering belajar, dan di kelas masuk peringkat 10 besar dari atas. Yang dapat peringkat 1 pasti dapat penobatan sebagai orang terpintar di kelas. Yah… kalau begitu kelihatannya jadi orang pintar itu benar-benar sulit ya? :? Harus rajin belajar, menyimak guru yang berpidato menjelaskan di depan kelas, tidak bisa main game atau dugem setiap hari, harus punya jadwal belajar, dan lain sebagainya. Semua itu harus dilakukan supaya jadi orang pintar dan masuk 10 besar.

Tapi sebenarnya, jadi orang pintar itu tidak sulit. Jadi orang pintar itu mudah, tidak perlu belajar susah-susah supaya bisa jadi orang yang pintar di sekolah. Anda tidak perlu jadi orang yang dianggap nerd oleh teman-teman Anda untuk jadi orang pintar. Anda bisa setiap hari menonton anime, bermain video game, atau dugem hingga pusing. Sebenarnya mudah sekali mengambil jalan menuju kepintaran. Bagaimana caranya?

. . .

. . .

. . .
1. Anda Bisa Pintar Dengan Menyontek

Betul, mudah saja. Masih perlu dijelaskan? :lol: Bisa dibilang ini cara paling mendunia dan paling standar yang sering digunakan oleh masyarakat untuk meraih jalan menuju kepintaran. Dengan menyontek Anda bisa jadi orang paling pintar di kelas dengan nilai sempurna, Anda bisa menjadi peringkat 1 dan diakui sebagai orang terpintar di kelas Anda–setidaknya Anda akan diakui oleh guru, orang tua Anda, atau orang-orang yang belum mengenal Anda. Tapi Anda perlu hati-hati dalam menggunakan teknik ini, jangan terlalu sering menjadi yang terpintar. Sekali-sekali Anda perlu membiarkan orang lain menjadi lebih pintar dari Anda, siapa tahu ada yang mencoba mengikuti jejak Anda dengan teknik ini. :mrgreen:
2. Anda Bisa Pintar Dengan Persahabatan

Lho, bagaimana bisa bersahabat dengan orang-orang hasilnya berbuah kepintaran? Apakah harus dengan membuat kelompok belajar, kemudian belajar bersama-sama? Aah, tak usah…!!! Terlalu repot! Itu sih omong-kosong. :lol: Sudah saya bilang bahwa Anda tidak perlu belajar susah-susah supaya bisa jadi orang pintar. Persahabatan disini, mudah saja. Tidak perlu sampai jadi Hitler yang mempunyai kelebihan dengan sorot matanya yang tajam, tentunya, tapi Anda hanya perlu santai sedikit dan memiliki beberapa social skill supaya bisa mudah berteman dengan orang banyak.

Kalau sudah? Dekati guru mata pelajaran yang Anda inginkan. Berteman baiklah dengan guru tersebut, kalau perlu buat diri Anda tampak seperti anak murid yang baik, patuh, tapi di saat yang bersamaan juga bisa bergaul dengan mudah dengan guru tersebut. Efektifkah cara ini? Asal tahu saja, menurut beberapa sumber, guru itu bisa saja mempertimbangkan nilai seorang murid dari sikapnya. Jadi misalnya nilai Anda jelek, tapi sikap Anda bagus, yah… dinaikkan sedikit tak apalah. :mrgreen: Jadi, bagaimana cara efektif supaya Anda bisa pintar di semua pelajaran? Dekati semua guru! Kalau tingkat persahabatan Anda begitu tinggi, terkadang ada guru yang akan menyempurnakan nilai Anda tanpa ragu.
3. Anda Bisa Pintar Dengan Kekuasaan

Kalau ini sih, tergantung takdir ya. :? Tidak semua orang bisa menggunakan cara ini, tapi bagi Anda yang bisa, manfaatkanlah! Mungkin Anda adalah salah satu dari beberapa orang terpilih yang menjadi pintar dengan cara ini. Bagaimana caranya?

Anda perlu pendekatan sosial seperti cara kedua, tapi tidak perlu seintensif itu dan lagi bukan Anda yang melakukan ini. Alhasil cara ini lebih efektif bagi Anda yang menginginkan cara efektif untuk menjadi pintar. Anda cukup minta tolong kepada orang tua Anda untuk bicara ke para guru agar nilai Anda dinaikkan. Tapi harap ingat! Harus diingat baik-baik cara ini tidak akan berguna jika orang tua Anda bukan orang penting. Orang tua Anda harus jendral besar, presiden direktur, presiden negara, atau justru sesama guru–semakin tinggi pangkatnya semakin baik… misalnya “guru” di universitas atau guru besar. Semakin besar pengaruh orang tua Anda, maka semakin besar kemungkinan Anda mencapai nilai sempurna. :)

Meskipun cara ini cukup efektif, apalagi jika Anda kurang suka menyogok orang membantu kondisi perekonomian guru, cara ini tidak akan berhasil kalau orang tua Anda bukan orang penting.
4. Anda Bisa Pintar Dengan Kekuatan

Kata siapa adu otot itu cara barbar? FPI saja masih suka gontok-gontokkan kok. Lalu kata siapa pula kepintaran tidak ada hubungannya dengan otot? Buktinya apa? :lol: Jadi bukannya tidak boleh Anda coba gunakan kekuatan Anda untuk membuat Anda jadi orang pintar di kelas, tentunya semakin sedikit pihak yang mengetahui cara Anda ini semakin baik. Di beberapa tempat Anda boleh menerapkan metode kekerasan langsung; langsung hajar saja guru Anda yang memberikan nilai buruk. Hajar terus hingga ia mau memberikan Anda nilai yang baik, sehingga Anda bisa menjadi orang pintar di kelas. Tapi tidak semua tempat memperbolehkan Anda berbuat seperti itu, Anda bisa ditangkap polisi karenanya. Dan lagi, perbuatan ini lebih beresiko, bisa saja Anda justru dihajar oleh guru Anda jika ternyata Anda lebih lemah.

Kalau begitu apakah cara ini tidak bisa dimasukkan? Bisa saja, jika Anda cukup punya uang, Anda bisa menyewa para preman penolong dengan bayaran untuk memaksa guru Anda membuat Anda jadi pintar. Atau kalau orang tua Anda cukup berpengaruh, bisa meminta tolong orang bayaran untuk mengancam guru Anda agar menaikkan nilai Anda jika dia tidak mau mati. Sedikit ancaman dan Anda bisa jadi pintar; agen-agen rahasia tentu lebih efektif daripada Anda yang mungkin kurang ‘sangar‘.
5. Anda Bisa Pintar Dengan Sok Beriman dan Alim

Kalau Anda seorang pacifist, coba cara yang ini. Anda bisa tampil dengan gaya Islami, sering berada di masjid, atau hal-hal yang berbau keagamaan lainnya. Yang penting ada orang lain yang melihat Anda, terutama guru Anda. Seperti yang sudah dikatakan di poin kedua, guru akan mempertimbangkan murid dari sikapnya, jadi cobalah untuk bersikap seperti anak-baik-tak-berdosa-yang-selalu-ke-masjid. Kalau perlu Anda juga boleh menjadi seorang yang sangat patuh terhadap hadis. Bagaimana jika Anda suka melihat pornografi? Tak apa, cara ini masih tetap bisa dicoba; tampil alim di depan guru, ketika tak ada guru, silakan tonton Miyabi sepuasnya. :mrgreen: Membicarakan barang yang aneh-aneh juga tetap bisa, yang penting jangan di depan guru.

Tapi jangan lupa untuk menguasai sedikit ilmu agama Anda, atau cobalah kuasai cara-cara menghindar dari ajakan orang lain. Karena akan jadi masalah jika Anda ditarik guru agama Anda untuk mengikuti lomba baca Al-Qur’an, misalnya. :mrgreen:
6. Anda Bisa Pintar Dengan Uang

Bisakah? Bisa, tentu saja… justru cara inilah yang sebenarya paling efektif dibanding cara lainnya! Zaman sekarang ini uanglah yang paling berkuasa. Segala hal perlu uang, dari makanan hingga pendidikan. Bahkan mau memenuhi panggilan alam pun tidak gratis. Kalau mau dirunut, sebenarnya pendidikan akademis formal kebanyakan remaja sekarang ini segalanya berkaitan dengan uang.

Pertama, harus daftar biaya sekolahnya itu sendiri. Kemudian untuk mengikuti tes masuknya juga harus bayar. Jika tidak lulus tes masuk, tapi tetap mau masuk disitu, harus bayar juga kan? Tentunya bayar ke siapa, itu rahasia masing-masing. :mrgreen: Kedua, setelah masuk sekolahnya, harus beli buku pelajaran. Uang lagi yang bermain. Ketiga, setelah memasuki kelas pertama kali, ada istilah yang namanya “bayar uang sekolah”. Kalau muridnya ikut ekstrakurikuler yang ditawarkan di sekolahnya, harus bayar uang ekstrakurikuler juga. Kalau-kalau diadakan pensi, harus bayar lagi, padahal kebanyakan tidak bisa memilih mau ikut berpartisipasi atau tidak. Keempat, setelah lulus, harus berinteraksi dengan uang lagi. Mau bayar buku tahunan harus dengan uang, begitu juga kalau mau diwisuda.

Jadi, bukannya tidak mungkin kalau Anda juga bisa menjadi pintar dengan uang. Caranya? Mirip dengan cara kedua, jika Anda malas pendekatan sosial, lakukan saja pendekatan materi. Apakah cara ini terlalu murahan? Biar saja, yang penting kan Anda bisa jadi pintar. Mau murahan atau mahalan urusan nanti, yang penting pintar dulu. Lagipula, siapa bilang mengeluarkan uang itu murah? :lol: Kalau gurunya tidak mau, ya Anda coba saja berurusan dengan Kau-Tahu-Siapa. Beliau kan juga merupakan orang yang bisa membuat Anda masuk ke sekolah dengan cara yang–ups, seharusnya saya tak perlu bilang ya. :P
7. Anda Bisa Pintar Dengan Tubuh

Anda selalu ketahuan ketika menyontek? Bapak Anda bukan presiden, bukan juga direktur? Anda orang yang lemah dan tidak punya cukup uang? Tidak ada cara lain yang sesuai bagi Anda? Apa boleh buat, mungkin Anda bisa coba cara terakhir. Cara ini cukup mengandalkan fisik Anda, juga kemampuan Anda merayu. Jadi bagi orang-orang yang agak kaku mungkin cara ini agak susah, tapi sebaliknya bagi yang ahli nggombal akan jadi mudah.

Ada dua metode yang bisa ditempuh dalam menggunakan cara ini. Jalan pertama, Anda cukup menggunakan kemampuan bicara Anda seperti cara kedua, tapi untuk wanita bisa disertai dengan gaya tubuh yang aduhai. Tentunya jangan ngebor Inul, saya rasa itu tidak akan efektif kecuali mau pentas di panggung. Jika Anda cukup ahli, bisa saja guru Anda akan terpikat dan mau menaikkan nilai Anda.

Jalan kedua, jika Anda benar-benar mau melakukan jalan ini, berarti Anda benar-benar haus akan kepintaran, haus akan kepuasan rasanya menjadi orang pintar. Jalan apa? Kaitkan dengan judul. Sudah? Nah, saya tak akan bicara lebih jauh, karena ini cenderung kurang baik untuk dibicarakan. Jadi silakan pahami sendiri maksudnya, karena di beberapa tempat, sebenarnya metode ini sempat digunakan.

Mungkin cara ini memang terlalu murahan, tapi demi nilai, apapun bisa jadi halal. Yang penting tujuan Anda tercapai kan? Jadi orang pintar?


Sekian pembahasan kali ini. Dari beberapa cara diatas, silakan pilih mana yang terbaik bagi Anda. Cara-cara diatas hanya menjelaskan cara-cara dasar untuk memandu jalan menuju kepintaran dan peringkat 10 besar. Sedangkan untuk hasilnya sendiri akan kembali ke diri masing-masing, bagaimana cara menjalankan dan menerapkannya. :mrgreen:
Dan bagi yang kurang sesuai dengan cara-cara diatas, silakan coba cara yang lain; masih banyak jalan menuju kepintaran.

Semoga entri kali ini bisa bermanfaat bagi pembacanya.

PS: Meskipun cara ini mungkin bisa membuat Anda menjadi pintar di sekolah, tapi tak ada jaminan cara ini akan membuat Anda jadi pintar di kemudian hari. :)